Tak Hanya Jago Kandang
A
A
A
TOYOTA Indonesia optimis mampu mencapai target pertumbuhan ekspor kendaraan utuh (Completely Build-up Unit/CBU) bermerek Toyota untuk 2015 ini, yaitu naik sekitar 10% dibandingkan tahun 2014 lalu sebesar 160.000 unit.
Kondisi yang sama juga berlaku di dalam negeri, dimana penjualan mobil Toyota naik. Dalam lima bulan pertama tahun ini (Januari-Mei), total ekspor Toyota Indonesia melalui PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan grup Toyota lainnya sudah tercatat 75.300 unit atau sekitar 43% dari target sekitar 175.000 unit.
“Dengan sisa waktu masih cukup panjang yaitu sekitar 7 bulan, diharapkan target ekspor CBU bisa tercapai,” kata Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN. Performa ekspor TMMIN naik signifikan sejak tahun 2014 lalu. TMMIN diberi kepercayaan untuk mengisi pasar sedan di kawasan Timur Tengah dengan model andalannya yaitu Vios yang merupakan sedan buatan lokal Indonesia yang diekspor dalam jumlah masif.
Total ekspor Vios tahun lalu mencapai 27.700 unit dan untuk lima bulan pertama tahun ini sudah mencapai 19.100. “Melihat trend permintaan terhadap Vios yang cukup besar, kami optimis kinerja ekspor mobil ini akan lebih baik dibanding tahu lalu,” kata Warih. Kinerja ekspor Vios yang menggembirakan ini merupakan salah satu kontributor terbesar bagi total ekspor kendaraan bermerek Toyota.
Hingga bulan Mei lalu, Vios menyumbangkan 25,4% kontribusi bagi total ekspor Toyota sepanjang lima bulan pertama tahun 2015. Kontributor ekspor terbesar lainnya adalah Fortuner. Ekspor mobil SUV ini sampai Mei lalu sudah mencapai 21.500 unit sehingga memberi kontribusi sebesar 28,6% terhadap total ekspor. Kontribusi lainnya disumbangkan oleh model ekspor Toyota yaitu Kijang Innova sebesar 7.000 unit atau 9,3% dari total ekspor.
Sementara volume ekspor Avanza, Rush, Yaris, Town/Lite Ace serta Agya mencapai 27.700 atau sekitar 36.8% dari total ekspor kendaraan bermerek Toyota. Selain dalam bentuk kendaraan utuh, TMMIN juga mengekspor produk lainnya dalam bentuk kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD) dengan volume sebesar 16.700 unit.
Ekspor mesin tercatat mencapai 21.100 unit, sebagian besar berupa mesin berbahan bakan bensin (gasoline engine) sebesar 17.100 unit dan sisanya mesin berbahan bakar ethanol (ethanol engine) yang mencapai 4.000 unit, sedangkan komponen kendaraan yang berhasil diekspor dalam lima bulan pertama tahun 2015 mencapai lebih dari 24,6 juta buah.
Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, I Made Dana Tangkas menyatakan bahwa Toyota berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia sesuai dengan semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) melalui penyediaan produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, menjadi bagian dari perkembangan industri otomotif nasional, serta berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sementara PT Toyota-Astra Motor berhasil mempertahankan laju pertumbuhan penjualan mobil Toyota di atas rata-rata industri seperti terlihat pada market shares yang terus meningkat yang pada Mei lalu mencapai 35,7%, atau tertinggi sepanjang lima bulan terakhir. “Total penjualan Mei di pasar retail mencapai 31.577 unit atau 6,3% lebih tinggi dibandingkan April,” kata Vice President Director PT Toyota- Astra Motor (TAM), Suparno Djasmin.
Secara nasional, total penjualan retail market pada Mei 2015 relatif stabil yaitu mencapai 88.397 unit atau naik 1,5% dibandingkan April 2015 sebanyak 87.066 unit. Penjualan tersebut ditopang oleh segmen MPV dengan total penjualan mencapai 34.913 unit atau 7,8% lebih besar dibandingkan April sebanyak 32.377 unit.
Di segmen lain, penjualan relatif stabil juga dialami segmen hatchback 18.413 unit atau naik 1,1% dan sedan sebesar 1.421 unit atau hanya naik 2,7%. Sementara itu, di segmen SUV mengalami penurunan 10,8% menjadi 10.274 unit, sedangkan segmen komersial turun 1% menjadi 22.954 unit.
Menghadapi situasi pasar seperti sekarang ini, menurut Suparno Djasmin, TAM terus berupaya meningkatkan efisiensi melalui berbagai cara seperti pengendalian supply and demand, dengan tetap memberikan nilai tambah terbaik kepada pelanggan baik melalui peningkatan product value maupun layanan after sales.
“Sejauh ini respon pelanggan terhadap strategi TAM terasa positif, ini terlihat dari peningkatan market share Toyota,” katanya.
Anton c
Kondisi yang sama juga berlaku di dalam negeri, dimana penjualan mobil Toyota naik. Dalam lima bulan pertama tahun ini (Januari-Mei), total ekspor Toyota Indonesia melalui PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan grup Toyota lainnya sudah tercatat 75.300 unit atau sekitar 43% dari target sekitar 175.000 unit.
“Dengan sisa waktu masih cukup panjang yaitu sekitar 7 bulan, diharapkan target ekspor CBU bisa tercapai,” kata Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN. Performa ekspor TMMIN naik signifikan sejak tahun 2014 lalu. TMMIN diberi kepercayaan untuk mengisi pasar sedan di kawasan Timur Tengah dengan model andalannya yaitu Vios yang merupakan sedan buatan lokal Indonesia yang diekspor dalam jumlah masif.
Total ekspor Vios tahun lalu mencapai 27.700 unit dan untuk lima bulan pertama tahun ini sudah mencapai 19.100. “Melihat trend permintaan terhadap Vios yang cukup besar, kami optimis kinerja ekspor mobil ini akan lebih baik dibanding tahu lalu,” kata Warih. Kinerja ekspor Vios yang menggembirakan ini merupakan salah satu kontributor terbesar bagi total ekspor kendaraan bermerek Toyota.
Hingga bulan Mei lalu, Vios menyumbangkan 25,4% kontribusi bagi total ekspor Toyota sepanjang lima bulan pertama tahun 2015. Kontributor ekspor terbesar lainnya adalah Fortuner. Ekspor mobil SUV ini sampai Mei lalu sudah mencapai 21.500 unit sehingga memberi kontribusi sebesar 28,6% terhadap total ekspor. Kontribusi lainnya disumbangkan oleh model ekspor Toyota yaitu Kijang Innova sebesar 7.000 unit atau 9,3% dari total ekspor.
Sementara volume ekspor Avanza, Rush, Yaris, Town/Lite Ace serta Agya mencapai 27.700 atau sekitar 36.8% dari total ekspor kendaraan bermerek Toyota. Selain dalam bentuk kendaraan utuh, TMMIN juga mengekspor produk lainnya dalam bentuk kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD) dengan volume sebesar 16.700 unit.
Ekspor mesin tercatat mencapai 21.100 unit, sebagian besar berupa mesin berbahan bakan bensin (gasoline engine) sebesar 17.100 unit dan sisanya mesin berbahan bakar ethanol (ethanol engine) yang mencapai 4.000 unit, sedangkan komponen kendaraan yang berhasil diekspor dalam lima bulan pertama tahun 2015 mencapai lebih dari 24,6 juta buah.
Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, I Made Dana Tangkas menyatakan bahwa Toyota berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia sesuai dengan semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) melalui penyediaan produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, menjadi bagian dari perkembangan industri otomotif nasional, serta berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sementara PT Toyota-Astra Motor berhasil mempertahankan laju pertumbuhan penjualan mobil Toyota di atas rata-rata industri seperti terlihat pada market shares yang terus meningkat yang pada Mei lalu mencapai 35,7%, atau tertinggi sepanjang lima bulan terakhir. “Total penjualan Mei di pasar retail mencapai 31.577 unit atau 6,3% lebih tinggi dibandingkan April,” kata Vice President Director PT Toyota- Astra Motor (TAM), Suparno Djasmin.
Secara nasional, total penjualan retail market pada Mei 2015 relatif stabil yaitu mencapai 88.397 unit atau naik 1,5% dibandingkan April 2015 sebanyak 87.066 unit. Penjualan tersebut ditopang oleh segmen MPV dengan total penjualan mencapai 34.913 unit atau 7,8% lebih besar dibandingkan April sebanyak 32.377 unit.
Di segmen lain, penjualan relatif stabil juga dialami segmen hatchback 18.413 unit atau naik 1,1% dan sedan sebesar 1.421 unit atau hanya naik 2,7%. Sementara itu, di segmen SUV mengalami penurunan 10,8% menjadi 10.274 unit, sedangkan segmen komersial turun 1% menjadi 22.954 unit.
Menghadapi situasi pasar seperti sekarang ini, menurut Suparno Djasmin, TAM terus berupaya meningkatkan efisiensi melalui berbagai cara seperti pengendalian supply and demand, dengan tetap memberikan nilai tambah terbaik kepada pelanggan baik melalui peningkatan product value maupun layanan after sales.
“Sejauh ini respon pelanggan terhadap strategi TAM terasa positif, ini terlihat dari peningkatan market share Toyota,” katanya.
Anton c
(ftr)